test

test

Hari ketiga Empathy Kota Solok 2022

Halo, sahabat SID! Masih ingat rangkaian kegiatan Empathy Project 2022 di Kota Solok? Salah satu rangkaian acaranya, ialah Youth Entrepreneurship Program (YEP) di mana acaranya berfokus pada sector UMKM dan pariwisata. Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga hari dua malam. Kegiatan YEP ini bisa terlaksana karena adanya kolaborasi antara Sociopreneur ID, Pemerintah Kota Solok, dan Elex Media Komputindo. YEP ini merupakan boothcamp yang mengajak pemuda-pemudi di Kota Solok untuk memahami kondisi sektor UMKM serta sektor unggulan lain dengan turun langsung ke lapangan.

Dari seluruh rangkaian seleksi peserta program YEP Kota Solok tahun ini, SID berhasil menjaring sebanyak 12 orang peserta terpilih. Seluruh peserta YEP mendatangi UMKM dengan empat sektor yang berbeda-beda, di antaranya:

  1. Batik Tarancak – Sektor UMKM pembuatan batik khas Kota Solok.
  2. Uberr – Sektor UMKM penjualan makanan khas Kota Solok yang salah satu unggulannya adalah Karang Kaliang.
  3. Randang Bundo – Sektor UMKM pembuatan rendang.
  4. Rajutan Bunga Padi – Sektor UMKM penjualan hasil rajutan yang dibuat oleh perempuan-perempuan di Kota Solok.

Peserta YEP juga mendapat bekal design thinking dimulai dari bagaimana menumbuhkan empati, terjun ke lapangan, lalu mengidentifikasi tantangan-tantangan yang ada di sektor UMKM Kota Solok. Setelah itu, peserta YEP juga diarahkan untuk mencari ide serta solusi atau jalan keluar guna menghadapi seluruh tantangan yang mereka temukan di lapangan. Pada tahap presentasi hasil pengamatan lapangan, dari empat kelompok peserta YEP yang terbentuk, kelompok sektor UMKM Batik Tarancak yang menjadi unggulan.

Selain mengenalkan peserta pada sektor UMKM yang ada di Kota Solok, dari program YEP ini diharapkan dapat menumbuhkan dan meningkatkan inovasi di dalam diri pemuda-pemudi Kota Solok agar dapat meningkatkan perekonomian lokal dan menjadi daya tarik pariwisata di Kota Solok. Selain itu, program YEP Kota Solok ini juga diharapkan dapat membantu para peserta dalam mengembangkan pola pikir yang sudah mereka dapatkan untuk jangka waktu yang panjang dan dalam ruang yang tak terbatas.

Menarik, bukan? Selain kegiatan YEP ini, masih ada rangkaian YEP yang tak kalah seru dan bermanfaat. Apa saja? Terus simak update-an SID, ya!

Pada Senin, 21 Maret 2022 Sociopreneur Indonesia melakukan pengarahan secara offline untuk para fasilitator Anak Hebat Anak Indonesia (AHAI) yang bertempat di Gedung Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Solok. Pengarahan ini bertujuan agar seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan AHAI dapat bersama-sama mengenalkan pendidikan entrepreneurship pada anak-anak kelas 4-6 SD melalui permainan-permainan yang dapat mengasah kreativitas mereka.

Pengarahan ini juga ditujukan agar seluruh pihak yang terlibat terutama guru dapat mengetahui cara merancang dan melaksanakan aktivitas-aktivitas edukatif yang menyenangkan bagi anak. AHAI sejatinya menyiapkan future society dengan mengasah mindset dan entrepreneurial skill peserta AHAI 2022. Selain itu, di hari yang sama juga dilaksanakan kegiatan Ramah Tamah Pemerintah Kota Solok dengan Tim Sociopreneur Indonesia dalam rangka kegiatan Empathy Project Kota Solok 2022 yang turut dihadiri oleh Wali Kota Solok, H. Zul Elfian Umar. Acara berlangsung dengan baik.

Pada Selasa, 22 Maret 2022 telah dilaksanakan dua rangkaian program Empathy Project Kota Solok 2022, yaitu Anak Hebat Anak Indonesia (AHAI) dan Youth Entrepreneurship Program (YEP).

AHAI merupakan kegiatan bermain sambil belajar dan tahun ini diikuti oleh 500 anak SD di Kota Solok yang memiliki tema “Berkreasi dengan Barang di Sekitarku” dan bertujuan untuk mengasah kreativitas serta inovasi anak melalui pengembangan keterampilan. AHAI 2022 melibatkan 147 orang fasilitator yang dilaksanakan secara hybrid di Gedung Kubuang 13, Kota Solok, dengan menghadirkan 200 anak secara luring & 300 anak secara daring melalui Zoom Virtual Meeting.

Perkembangan PhISeS (keterampilan fisik, intelektual, sosial-emosional, dan spiritual) adalah fokus utama dari acara ini. Anak-anak yang hadir dalam program AHAI sangat bersemangat dan antusias selama mengikuti setiap permainan yang dihadirkan. Dalam program AHAI ini, mereka juga didorong untuk berani bermimpi, berani mencoba, dan tidak takut pada kegagalan.

Setelah kegiatan AHAI selesai dilaksanakan, rangkaian kegiatan Empathy Project Kota Solok 2022 dilanjutkan dengan kegiatan Youth Entrepreneurship Program (YEP). YEP merupakan bootcamp yang bertujuan untuk menyiapkan future society agar memiliki mindset dan kemampuan entrepreneurship, sehingga dapat berkontribusi pada kesejahteraan sosial dan ekonomi. Program YEP ini melibatkan multistakeholder dalam penyiapan generasi muda dengan mengambil peran dalam aksi kolaboratif.

Pada hari pertama dilaksanakannya kegiatan YEP ini, peserta YEP yang hadir mendapatkan pembekalan mengenai “Design Thinking” yang disampaikan langsung oleh Bapak Donni Hadiwaluyo (Subject-matter Expert on Psychology). YEP berlangsung dengan sangat baik dan dilanjutkan ke hari ke-2 yang akan melibatkan peserta untuk mengunjungi UMKM Kota Solok.

Tahukah Anda: Anak-anak dalam rentang usia 2 sampai 5 tahun rata-rata dapat menanyakan 40.000 pertanyaan!

Hal ini dikemukakan oleh Warren Berger, dalam bukunya, “A More Beautiful Question.” Dalam rentang usia 2 sampai 5 tahun, anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan segala sesuatu. Pemupukan rasa ingin tahu pada anak dapat dilakukan melalui eksperimentasi. Dengan kata lain, anak-anak diajak untuk mencoba atau membuat sesuatu berulang-ulang kali. Umumnya, proses ini akan dinikmati anak-anak ketika mereka bermain, sehingga bermain menjadi medium yang sesuai untuk menjembatani apa yang tidak ia ketahui dengan apa yang ingin ia ketahui (Timmerman, 2014).

Saat mencoba berulang-ulang dan belajar dari setiap percobaan yang mereka lakukan, anak-anak akan bertambah perspektif barunya, sehingga kemampuan kreativitas pun terasah. Penting bagi pendamping anak untuk mengetahui aktivitas atau permainan seperti apa yang dapat diberikan kepada anak guna mengasah rasa ingin tahu. DI SociopreneurID, salah satu cara yang kami lakukan adalah bermain sambil belajar di program Anak Hebat Anak Indonesia (AHAI).

Hari Selasa (04/05), Executive Director SociopreneurID, Dessy Aliandrina mengisi sesi “Starting An Innovation” pada Innovation Workshop KPw BI Kaltim. Sama dengan sesi yang dibawakan untuk KPWBI Jember, Dessy kembali mengajak peserta untuk menerapkan pola berpikir secara lateral untuk menghasilkan inovasi yang tepat guna. Dessy juga menjelaskan tentang kriteria powerful innovation beserta hal-hal yang perlu diperhatikan dalam proses penciptaan solusi.


On Tuesday (04/05), our Executive Director, Dessy Aliandrina delivered the “Starting An Innovation” session at Innovation Workshop KPw BI Kaltim. Similar to the session that was delivered for KPWBI Jember, Dessy invited the participants to use lateral thinking during the process of creating the best-fit innovations. Dessy also shared what makes a powerful innovation and things that need to be considered in the process of finding the right solutions.

Masih di hari Senin (03/05), sesi ke-dua dari program kolaborasi International Organization for Migration (IOM) dan SociopreneurID dilaksanakan. Ditujukan untuk para refugees, Executive Director SociopreneurID, Dessy Aliandrina, membawakan sesi Integrated Project Design yang menjelaskan tentang terminologi, teori, sistematika dari sebuah project. Dessy juga mengenalkan beberapa platform yang dapat digunakan untuk menyusun perencanaan eksekusi dari masing-masing project yang telah dirancang oleh para refugees. Dessy juga menekankan pada poin integrasi, yang berarti adanya kolaborasi antar project sehingga ketersinambungan dapat terwujud.


Still on Monday (03/05), the second session of the collaboration program between the International Organization for Migration (IOM) and SociopreneurID was delivered for refugees. Executive Director of SociopreneurID, Dessy Aliandrina, shared about the Integrated Project Design that explained the terminology, theory, and systematics of a project. Dessy also introduced several platforms that can be used to plan the execution of each project that has been designed by refugees. Dessy also emphasized the point of integration, which means there should be a collaboration between projects so that sustainability can be achieved.

Senin (03/05), International Organization for Migration (IOM) dan SociopreneurID kembali melaksanakan program pelatihan virtual yang ditujukan kepada para refugees dan staf internal IOM. Sesi pertama adalah Internal Workshop untuk tim internal IOM tentang Monitoring and Evaluation. Sesi ini dibawakan oleh Subject-matter Expert SociopreneurID, Donni Hadi Waluyo, yang menjelaskan tentang proses monitoring, indikator dari proses monitoring, metodologi hingga contoh tools yang dapat digunakan dalam prosesnya.


Monday (03/05), the International Organization for Migration (IOM) and SociopreneurID have conducted a virtual training program for refugees and the internal staff of IOM. The first session was the Internal Workshop on Monitoring and Evaluation that was delivered by the Subject-matter Expert of SociopreneurID, Donni Hadi Waluyo. Donni shared the concept, practice, indicators, methodology of monitoring and evaluation, and examples of tools that can be used during the process.

Dapatkah Anda membuat kreasi baru dengan memadukan benda-benda pada gambar di atas? Apa saja kreasi baru yang dapat Anda ciptakan?

Kreasi yang mungkin paling mudah untuk dibuat adalah aneka makanan. Proses mengolahnya tentu membutuhkan kreativitas agar dapat menciptakan sesuatu yang baru dan memiliki nilai.

Contohnya, jika kita memilih untuk mengolah apel. Ada banyak sekali resep pengolahan apel yang akan Anda temukan di internet. Mulai dari dipanggang, dicampurkan dengan bahan lainnya, dijadikan olesan, hingga digoreng. Produk akhirnya pun beragam, ada strudel, pie apel, cookies apel, dan masih banyak lainnya.

Tanpa kita sadari, proses membuat resep baru atau mengolah satu bahan menjadi produk yang baru sebetulnya mendorong kita berimajinasi bagaimana rasa apel diolah dengan berbagai cara atau dipadukan dengan berbagai bahan. Perspektif baru pun juga akan terbentuk, misalnya, saja dengan menggunakan bahan-bahan yang sama, ada banyak produk yang tekstur dan rasanya bisa berbeda!

Proses ini dilakukan secara berulang. Semakin banyak yang Anda coba, semakin banyak pula kemungkinan lain yang akan Anda temukan untuk menghadirkan hal-hal baru. Begitu juga dalam konteks kehidupan lainnya. Kita dapat mengumpulkan informasi, mengidentifikasi apa yang kita miliki, kemudian bereksperimen menyelesaikan tantangan yang ada. Bayangkan begitu banyak yang bisa kita eksplorasi dari hal-hal yang ada di sekitar kita!

Sabtu (24/04), SIDAcademy kembali dilaksanakan. Mengangkat tema “Empathetic Communication in Workplace,” Subject-matter Expert SociopreneurID, Donni Hadi Waluyo, menuntun peserta untuk dapat menjadi empathetic communicators. Seorang komunikator yang baik mampu memahami apa yang dirasakan oleh orang lain. Dalam konteks pekerjaan, empathetic communicator mampu memahami apa yang dirasakan dan dibutuhkan oleh anggota timnya. Dalam membangun sebuah tim yang kuat, Donni jmengajak peserta untuk memahami karakteristik masing-masing anggota tim sehingga dalam praktik pekerjaan, setiap anggota tim bisa saling mengisi.


Saturday (24/04), SIDAcademy “Empathetic Communication in Workplace” was delivered by Donni Hadi Waluyo, Subject-matter Expert of SociopreneurID. Through the session, Donni guided the participants to become empathetic communicators. Being an empathetic communicator means that one can understand what other people feel. In the workplace, an empathetic communicator understands what the team members feel and need. To be able to build a strong team, Donni invited participants to understand the characteristics of their team members at work. By doing so, each team member could learn how to complement each other.

Suatu malam, saya sedang mengetik sebuah dokumen ketika komputer saya mendadak menggaris merah sebuah kata yang saya tulis: “kerja sama.” “Kok bisa salah?” saya pikir. Awalnya saya tulis bersambung. Ternyata menurut KBBI, penulisannya dipisah. Ini menarik karena bahkan dalam bahasa Inggris teamwork ditulis secara bersambung.

KBBI memang mendefinisikan “kerja sama” sebagai proses pencapaian tujuan bersama. Tetapi apabila “kerja” artinya mengeluarkan usaha, apakah “sama” dalam kata tersebut artinya “tidak sendiri” atau adanya “kesamaan” antar yang bekerja?

Jika ya, lantas kesamaan seperti apakah yang dibutuhkan?

Menurut Richard Hackman dalam penelitiannya selama kurang lebih 40 tahun, “sama” berarti kondisi yang dapat diciptakan. Haas dan Mortensen (2016), lebih lanjut mendetilkan kondisi “sama” dapat diciptakan dengan pola pikir yang sejalan, tujuan yang sama, lingkungan yang mendukung satu sama lain, dan struktur keorganisasian yang baik.

Dalam konteks lingkungan pekerjaan, cara kita bekerja sama hari ini dalam sebuah tim atau organisasi – kecil hingga besar –  sangatlah berbeda dengan zaman dahulu. Sekarang, kita dapat bekerja dari jarak jauh dengan anggota tim yang latar belakangnya lebih beragam, dan prosesnya terdigitalisasi sehingga komunikasi menjadi sangat dinamis. Wajar saja apabila muncul berbagai hambatan ketika belum ada keselarasan antar individu. Tidak lancarnya komunikasi atau kecenderungan menjadi kompetitif adalah dua hal yang umum timbul dalam sebuah tim (Haas dan Mortensen, 2016). Yang satu ngomongnya blak-blakan, yang satunya lagi lebih suka memendam. Selanjutnya? Semoga tidak sampai berantem, ya.. 😂

Terlepas dari apapun, mungkin saja memaknai kata “sama” adalah sesederhana memahami satu sama lain. Dengan mengerti sudut pandang orang lain, bisa jadi kita sebenarnya sedang berkaca dan menata diri untuk berperilaku dalam konteks keorganisasian. Berempati mengajak kita berpikir, “Apabila selama ini saya orangnya tertutup, lingkungan keorganisasian yang transparan menuntut saya untuk menjadi pribadi yang lebih terbuka, maka, saya lah yang perlu berubah.”

Yang jelas, terima kasih untuk KBBI telah memisahkan kerja dan sama dalam kerja sama sehingga cerita pendek ini ada – terlepas dari benar atau tidaknya.

error: Content is protected !!