
“Bu, kenapa langit warnanya biru?”
Rasa ingin tahu (curiosity) adalah dorongan dari dalam diri untuk mempelajari sesuatu yang baru (Markey & Loewenstein, 2014) dan ia adalah natur manusia.
Mengajak anak untuk berimajinasi sejak dini adalah salah satu langkah untuk memupuk rasa ingin tahu (Lindholm, 2018). Seiring bertumbuh dewasanya seseorang, rasa ingin tahunya juga akan mengalami perkembangan, misalnya, ketika pada fase anak-anak, ia bertanya mengapa langit berwarna biru, di fase dewasa rasa keingin tahuannya akan berkembang dengan mencari tahu lebih dalam tentang siklus perputaran Bumi.
Pemupukan rasa ingin tahu untuk segala usia dapat dilakukan melalui eksperimentasi. Dengan kata lain, seseorang harus berani mencoba berulang-ulang kali. Bagi anak-anak, proses ini dilakukan ketika ia bermain, sehingga proses bermain menjadi medium yang sesuai untuk menjembatani apa yang tidak ia tahu dengan apa yang ingin ia ketahui (Timmerman, 2014).
Ketika bermain, anak=anak memiliki kebebasan untuk mencoba berulang-ulang dan belajar dari percobaan yang mereka lakukan. Proses ini merupakan pembiasaan perilaku yang mampu menambah perspektif baru pada anak, sehingga kemampuan kreativitasnya pun terasah.
Penasaran untuk mengetahui lebih lanjut tentang kaitan rasa ingin tahu dengan kreativitas? Yuk, kita bahas lebih lanjut di Three-S Network: Creativity Series!
Sesi ke-dua Three-S Network: Creativity Series akan dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 Maret 2021, pukul 10:00 – 12:00 WIB.
Sesi ini akan dibawakan oleh Niki Prastomo dan Nicholas Jiemas dengan sub-tema “Curiosity for Nurturing Children’s Creativity,” yang akan lebih lanjut membahas tentang menumbuhkembangkan kreativitas pada anak melalui rasa ingin tahu yang mereka miliki berikut dengan contoh-contoh yang dapat diterapkan.