
Tahukah Anda berapa jumlah pertanyaan yang anak-anak tanyakan setiap harinya?
Menurut Warren Berger, penulis buku A More Beautiful Question, jika dirata-ratakan, anak-anak dalam rentang usia 2 sampai 5 tahun dapat menanyakan 40.000 pertanyaan!
Meskipun demikian, Berger juga menyatakan bahwa seiring bertambahnya usia, pertanyaan yang ditanyakan biasanya akan menjadi semakin sedikit. Alasannya beragam dan kebanyakan karena kondisi eksternal seperti pertanyaan yang sering tidak terjawab hingga lingkungan yang kurang merespon pertanyaan yang mereka ajukan sehingga anak berpikir bahwa bertanya merupakan hal yang “mengganggu” atau bentuk ketidak tahuan yang membuat mereka memandang kecil diri mereka.
Padahal, faktanya justru sebaliknya. Bertanya adalah mekanisme paling natural yang dilakukan oleh manusia untuk memahami dirinya dan sekitarnya. Seorang anak bertanya karena memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan sesuatu.
Jika terfasilitasi dengan baik, rasa ingin tahu tersebut menjadi modal untuk tumbuh dewasa dengan penuh dengan ide-ide dan inspirasi. Yup! Seperti pepatah: “The creative adult is the child who has survived.”
Sebagai orang tua atau pendamping anak, menemani anak-anak untuk bersahabat dengan dunia dan ketidaktahuan dapat mendorong mereka untuk terus bereksplorasi dan belajar sepanjang hayatnya (Schwartz, 2016).
Lalu, bagaimana caranya merawat kebiasaan untuk terus bertanya dan mencari tahu? Dalam Three-S Network: Creativity Series lalu, salah satu pemateri menjawabnya dengan sederhana: “Teruslah bermain!”